Desember 23, 2024

CEO Telegram di Tangkap di Perancis, Ini Alasan Lengkapnya!

CEO Telegram

eastwindnetworks.comCEO Telegram di Tangkap di Perancis, Ini Alasan Lengkapnya!. Pada Sabtu malam, kepolisian Prancis menahan Pavel Durov, pendiri dan CEO dari aplikasi perpesanan populer Telegram, di bandara Le Bourget, di luar Paris. Penangkapan ini terjadi setelah pesawat pribadi yang membawa Durov mendarat. Menurut sumber yang tidak di sebutkan namanya yang di laporkan oleh stasiun TV TF1 dan BFM, kepolisian Prancis telah mengeluarkan surat perintah penangkapan dalam kerangka penyelidikan polisi awal.

Fokus Penyelidikan

Pihak berwenang Prancis mengarahkan penyelidikan mereka pada pengelolaan aplikasi Telegram yang, menurut mereka, kurang dalam pengawasan moderasi. Situasi ini diduga memungkinkan aktivitas kriminal berlangsung tanpa hambatan. Keadaan ini telah menimbulkan kekhawatiran yang luas, mengingat Telegram memainkan peran penting di banyak negara, termasuk Rusia dan Ukraina, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina di tahun 2022.

Dampak Ekonomi: Penurunan Nilai TON Coin

Ton Chart

Menyusul berita penangkapan Pavel Durov, pasar cryptocurrency mengalami guncangan yang signifikan. Nilai TON Coin, mata uang kripto yang terkait erat dengan platform Telegram. Mengalami penurunan drastis sebesar 20% hanya dalam beberapa jam setelah berita penangkapan tersebut tersebar. Namun, Kekhawatiran investor tentang stabilitas dan masa depan Telegram tampaknya menjadi faktor utama di balik penurunan harga ini.

Tanggapan Internasional dan Dampak Politik

Penangkapan Durov telah memicu gelombang reaksi dari berbagai pihak. Kedutaan Rusia di Prancis, setelah mendengar kabar penangkapan, mengambil langkah cepat untuk mengklarifikasi situasi, seperti yang di laporkan oleh agensi berita negara TASS dari Rusia. Lebih jauh, perwakilan Rusia untuk organisasi internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, bersama dengan beberapa politisi Rusia lainnya, dengan cepat mengecam tindakan Prancis, menggambarkan negara tersebut sebagai bergerak menuju masyarakat yang lebih totaliter.

Baca Juga:  Perubahan Pasar Menjelang Pelantikan Presiden AS

Respons Publik dan Pengaruh pada Telegram

Telegram, yang kini memiliki 900 juta pengguna aktif. Telah lama dianggap sebagai platform netral di tengah-tengah dinamika geopolitik global yang meningkat. Pavel Durov sendiri telah menekankan pentingnya menjaga Telegram sebagai platform yang netral. Namun, dengan perkembangan terbaru ini, banyak pengamat mencatat bahwa situasi ini bisa jadi menimbulkan pertanyaan serius. Tentang keamanan data dan privasi pengguna dalam aplikasi tersebut.

Kesimpulan

Penangkapan Pavel Durov membuka banyak pertanyaan mengenai masa depan Telegram dan bagaimana negara-negara mengatur platform digital yang memiliki pengaruh kuat terhadap informasi publik. Dan juga, mata dunia akan tertuju pada hasil penyelidikan ini dan dampaknya terhadap kebebasan berbicara dan privasi online. Dan juga, Serta pada dinamika pasar kripto yang berkaitan dengan aplikasi ini.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications