Desember 23, 2024

GMX: Platform DeFi yang Menawarkan Cashflow Organik

GMX

eastwindnetworks.com GMX: Platform DeFi yang Menawarkan Cashflow Organik. Dalam kondisi pasar bear yang sedang berlangsung, minat terhadap sektor DeFi cenderung lesu. Namun, GMX, sebuah platform DeFi inovatif, tetap mendapatkan perhatian dari komunitas karena kemampuannya untuk menghasilkan arus kas organik bagi stakers. Hal ini merupakan perbedaan signifikan di bandingkan dengan DeFi 1.0 yang sebagian besar di dominasi oleh reward berbasis emisi yang spekulatif.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mekanisme GMX yang unik di bandingkan dengan kompetitornya, serta bagaimana yield atau imbal hasil dapat dihasilkan bagi penggunanya.

Apa itu GMX?

GMX

GMX adalah DEX (Decentralized Exchange) margin trading yang sepenuhnya on-chain, di bangun dengan menggunakan pool likuiditas GLP sebagai mekanisme penyediaan likuiditas, dan menawarkan leverage hingga 30x. GMX saat ini tersedia di jaringan Arbitrum dan Avalanche.

Berbeda dengan platform kompetitor seperti dYdX (berbasis Central Limit Order Book) dan PerpFi (berbasis Virtual Automated Market Maker atau vAMM), GMX menggunakan model yang lebih sederhana di mana trader meminjam aset dari pool likuiditas dan memperdagangkannya.

Mekanisme GMX

Di GMX, penyedia likuiditas (LP) dapat menyetor aset yang telah di-whitelist ke dalam pool likuiditas. Setiap kali aset disetor ke dalam pool ini, LP akan menerima token $GLP yang mewakili nilai indeks dari aset yang berada dalam pool tersebut. Token $GLP dapat digunakan sebagai indikator nilai pool secara keseluruhan. Keuntungan dari posisi trading di ambil dari pool, sedangkan kerugian trading akan mengalir ke pool tersebut.

Komposisi Indeks GLP

Untuk menjaga keseimbangan likuiditas, biaya untuk mencetak dan menebus $GLP akan disesuaikan berdasarkan proporsi aset dalam pool. Target komposisi pool saat ini adalah 45% stablecoin, 28% $ETH, 25% $BTC, dan 2% aset lain. Komposisi aktual dapat berubah tergantung pada preferensi penyetoran LP.

Model ini memungkinkan $GLP untuk menjadi “penyangga” dalam fluktuasi harga aset. Karena pool terdiri dari 45% stablecoin dan 55% aset volatil, pergerakan nilai pool cenderung lebih lambat merespons perubahan harga pasar.

Sumber Imbal Hasil (Yield) di GMX

Distribusi Fee di GMX

GMX membagi fee yang dihasilkan dari aktivitas trading ke dalam dua bagian:

  1. $GMX Stakers: Mendapatkan 30% dari total fee yang di konversi ke dalam $ETH atau $AVAX. Selain itu, staker $GMX juga mendapatkan emisi dalam bentuk $esGMX (Escrowed GMX) dan poin multiplier yang memungkinkan mereka memperoleh lebih banyak $esGMX.
  2. Pemegang $GLP: Mendapatkan 70% dari total fee, yang di konversi ke dalam $ETH atau $AVAX. Berbeda dengan $GMX stakers, pemegang $GLP tidak menerima poin multiplier. Jika total APR dari fee yang di bayarkan dalam $ETH atau $AVAX di bawah 20%, maka emisi $esGMX di gunakan sebagai tambahan untuk mencapai APR minimum tersebut.
Baca Juga:  Aptos: Sistem Blockchain Dengan Inovasi dan Keamanan di Web3

Imbal Hasil Organik: Kenapa Hal Ini Penting?

Sebagian besar protokol DeFi 1.0 memberikan imbal hasil berbasis emisi token yang sering kali bersifat spekulatif dan tidak berkelanjutan. GMX, dengan membagikan fee langsung kepada stakers dan pemegang $GLP, memberikan arus kas nyata yang mencerminkan volume trading di platform. Hal ini memberikan kestabilan dan potensi keuntungan jangka panjang bagi pengguna.

Statistik GMX

Saat ini, GMX memiliki total 86.8 ribu pengguna dengan open interest mencapai $74.2 juta. Volume trading seumur hidup GMX telah mencapai $58.5 miliar, sementara nilai AUM (Asset Under Management) mencapai $567 juta. Fee yang telah di hasilkan sepanjang masa mencapai $79.6 juta, dengan $23.9 juta di antaranya di berikan kepada staker $GMX dan $55.7 juta kepada pemegang $GLP.

Tokenomics $GMX

$GMX adalah token tata kelola GMX dengan beberapa fungsi utama, antara lain:

  • Tata Kelola Protokol: Pemegang $GMX dapat memberikan suara dalam proposal tata kelola. Sejauh ini, ada tujuh proposal yang di ajukan terkait dengan distribusi reward dan listing di bursa sentral.
  • Distribusi Fee: 30% dari fee yang di hasilkan oleh protokol di berikan kepada staker $GMX dalam bentuk $ETH atau $AVAX.
  • Emisi Reward: Staker $GMX juga mendapatkan emisi dalam bentuk $esGMX dan poin multiplier yang memberikan lebih banyak $esGMX seiring waktu.

Jumlah maksimum pasokan $GMX adalah 13.25 juta, dengan 6 juta di antaranya di distribusikan melalui airdrop kepada pemegang token pendahulu GMX, yaitu XVIX dan Gambit.

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Terdapat beberapa risiko yang perlu di perhatikan terkait mekanisme GMX, di antaranya:

  1. Ketidakseimbangan Posisi Long dan Short: Ketidakseimbangan yang signifikan dapat menyebabkan pool likuiditas terkuras.
  2. Posisi Besar dari Trader Besar (Whale): Jika ada trader besar yang mendapatkan keuntungan signifikan, hal ini dapat menguras pool likuiditas.
  3. Penurunan Nilai Pool di Lingkungan Harga Turun: Ketika nilai aset dasar menurun, nilai pool juga berkurang, tetapi protokol masih perlu membayar imbal hasil kepada trader yang mengambil posisi short.

Kesimpulan

GMX telah membuktikan diri sebagai salah satu protokol DeFi paling inovatif di pasar saat ini. Dengan pendekatan berbeda dari DEX margin trading lainnya dan memberikan peluang bagi staker untuk mendapatkan arus kas nyata, GMX dapat menjadi daya tarik tersendiri di tengah kondisi pasar yang menantang.

Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana GMX berkembang dalam enam bulan ke depan, dan bagaimana mereka terus berinovasi dalam memberikan nilai tambah bagi komunitasnya.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications